Tampilan blog kali berisi tentang: Penyusunan Desain Pembelajaran Berbasis ICT pada Mata Pelajaran Kimia Kelas XI semester 1.
Berbicara tentang CD pembelajaran tentu tidak terlepas dari kaitannya dengan ICT karena CD pembelajaran merupakan salah satu dari produk ICT. ICT adalah kombinasi dari komputer dan video, sehingga secara prinsip ICT merupakan gabungan dari tiga elemen dasar yaitu suara, gambar dan teks.
Jika selama ini guru hanya menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga banyak suara yang dikeluarkan, namun siswa tak banyak yang menangkap dengan sama tentang apa yang dimaksudka oleh guru sehingga yang terjadi adalah verbalisme, kata sama namun diartiakan berbeda pada masing-masing siswa. Kegemaran berangan-angan bahkan pikiran siswa tidak fokus pada apa yang disampaikan guru padahal jasadnya ada di dalam kelas, duduk manis, mengantuk atau berdiskusi sendiri dengan teman sebangkunya.
Untuk menghindari verbalisme, kegemaran berangan-angan dan pembelajaran yang kaku dan monoton tersebut maka sudah sepatutnya guru harus dapat mengubah pola pembelajaran tersebut agar menarik dan bermakna bagi siswa. Berbagai cara dapat dilakukan guru untuk membuat pembelajaran tersebut menarik, bermakna bagi siswa, yang ditunjukkan dengan partisipasi aktif siswa serta hasil belajar yang meningkat dimana guru bukan sebagai satu-satunya sumber ilmu tetapi penekanannya adalah guru sebagai fasilitator, katalisator dan motivator dalam pembelajaran. Sangat disadari bahwa tak ada satu metode atau satu media pun yang paling cocok digunakan untuk satu materi pembelajaran. Untuk itu salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah memvariasikan penggunaan media pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik dan lingkungan belajar siswa.
Saat ini banyak media pembelajaran tersedia di pasaran dengan harga terjangkau, terutama dalam bentuk CD pembelajaran interaktif. Namun belum tentu cocok digunakan disuatu sekolah atau kelas tertentu. Ada baiknya jika seorang guru mampu menciptakan sendiri media pembelajarannya. sebab gurulah yang lebih mengenal dan mengetahui karakteristik siswa, sekolah dan lingkungan belajarnya.
Berdasarkan uraian di atas, tentu sangat menarik dan menyenangkan bila guru dapat membuat CD pembelajaran atau memanfaatkan komputer dan menggunakan ICT dalam pembelajarannya di kelas. Seperti apa dan bagaimana analisis instruksional dan prosedur produksi program ICT tersebut, akan dibahas berikut ini. Adapun mata pelajarannya kimia kelas XI IPA semester 1 pokok bahasan Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Media yang digunakan kali ini adalah Macromedia Flash.
1. Definisi Analisis Instruksional
Analisis Instruksional adalah suatu prosedur yang apabila diterapkan pada suatu tujuan instruksional akan menghasilkan idenentifikasi kemampuan-kemampuan bawaan yang diperlukan bagi siswa untuk mencapai tujuan instruksional (Dick & Carey dalam Zuhairi, 2008). Sedangkan menurut Esseff, P.J dalam Zuhairi, 2008 memberi pengertian analisis instruksional merupakan suatu alat yang dipakai oleh para penyusun disain instruksional atau guru untuk membantu mereka di dalam mengidentifikasi setiap tugas pokok yang harus dikuasai/dilaksanakan olah siswa untuk membantu siswa dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas mereka.
Dari kedua pengertian di atas dapat digarisbawahi bahwa Analisis Instruksional merupakan proses menjabarkan perilaku umum ke perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis. Kegiatan tersebut untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku khusus yang dapat menggambarkan perilaku umum secara lebih terperinci. Kedudukan perilaku khusus dilakukan lebih dahulu daripada perilaku lainnya karena sebagai perilaku prasyarat, yaitu perilaku yang menurut urutan gerakan fisik berlangsung lebih dahulu, perilaku yang menurut proses psikologis muncul terlebih dahulu atau secara kronologis terjadi lebih awal.
Analisis instruksional dapat menggambarkan susunan perilaku khusus dari yang paling awal sampai yang paling akhir. Jumlah dan susunan perilaku tersebut akan memberikan keyakinan kepada pengajar bahwa perilaku umum yang tercantum dalam TIU dapat dicapai secara efektif dan efisien. Melalui tahapan perilaku-perilaku khusus tertentu siswa dapat mencapai perilaku umum. Perilaku khusus yang telah disusun secara sistematis menuju perilaku umum bagaikan jalan yang singkat yang harus dilalui oleh para siswa untuk mencapai tujuannya dengan baik.
2. Macam – macam Struktur Perilaku
Bila perilaku umum diuraikan menjadi perilaku khusus akan terdapat empat macam susunan, yaitu hierarkikal, prosedural, pengelompokan, dan kombinasi. Keempat macam susunan struktur perilaku tersebut dijabarkan sebagai berikut:
Struktur perilaku yang hierarkikal adalah kedudukan dua perilaku yang menunjukkan bahwa perilaku hanya dapat dilakukan bila telah dikuasai perilaku yang lain. Perilaku B misalnya, hanya dapat dipelajari bila siswa telah dapat melakukan perilaku A. Kedudukan A dan B disebut hierarkikal. Dalam suatu kurikulum, mata pelajaran A merupakan prasyarat untuk mengikuti pelajaran B, atau Kompetensi Dasar (KD) A merupakan prasyarat untuk mengikuti Kompetensi Dasar (KD) B. Tanpa lulus KD A siswa tidak boleh atau tidak mungkin langsung mengikuti KD B. Untuk menunjukkan struktur perilaku hierarkikal yang berbeda dengan struktur yang lain, kedua kotak dalam setiap kotak tadi disusun atas-bawah dan dihubungkan dengan garis vertikal.
Struktur perilaku prosedural adalah kedudukan beberapa perilaku yang menunjukkan satu seri urutan perilaku, tetapi tidak ada perilaku yang menjadi prasyarat untuk yang lain.Walaupun perilaku khusus dilakukan berurutan untuk dapat melakukan perilaku umum, tetapi setiap perilaku dapat dipelajari secara terpisah. Di bawah ini beberapa contoh perilaku yang tersusun secara prosedural.
Perilaku yang tersusun secara prosedural dilukiskan kotak-kotak yang berderet ke samping dan dihubungkan dengan garis horisontal. Bila dilukiskan pada bagan mudah dibedakan dari perilaku yang tersusun secara hierarkikal yang tampak dihubungkan dengan garis vertikal.
Dalam struktur pengelompokan terdapat perilaku-perilaku khusus yang tidak mempunyai ketergantungan satu sama lain, walaupun semuanya berhubungan. Dalam keadaan seperti itu, garis penghubung antara perilaku-perilaku khusus yang satu dan yang lain tidak diperlukan.
d. Struktur Kombinasi
Suatu perilaku umum bila diuraikan menjadi perilaku khusus sebagian tersebar akan terstruktur secara kombinasi antara struktur hierarkikal, prosedural, dan pengelompokan. Sebagian dari perilaku khusus yang terdapat di dalam ruang lingkup perilaku umum itu mensyaratkan perilaku khusus yang lain. Selebihnya merupakan urutan penampilan perilaku khusus dan umum.
3. Metode Analisis Instruksional
Metode atau langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan analisis instruksional adalah sebagai berikut :
a. Lengkap tidaknya perilaku khusus sebagai penjabaran dari setiap perilaku umum
b. Logis tidaknya urutan dari perilaku-perilaku khusus menuju perilaku umum
c. Struktur hubungan perilaku-perilaku khusus tersebut (hierarkikal, prosedural, pengelompokan, atau kombinasi).
Dalam melakukan analisis instruksional terhadap suatu pokok bahasan yang akan didesain pembelajarannya menggunakan ICT, maka langkah-langkah pengembangannya adalah sebagai berikut:
1. Struktur Perilaku 1 Standar Kompetensi
2. Struktur Perilaku Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
3. Penyusunan Silabus
SILABUS
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Kaur
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Alokasi Waktu : 38 jam (4 jam untuk UH)
No | Kompetensi dasar | Materi Pembelajaran | Kegiatan Pembelajaran | Indikator | Penilaian | Alokasi Waktu | Sumber /Media /alat |
3 | 3.1 Mendefinisikan konsep laju reaksi, menghitung orde reaksi, harga tetapan laju, menuliskan persamaan laju reaksi, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, membedakan katalisator dan inhibitor serta menjelas peranan katalis dalam makhluk hidup dan industri. | | | | - tugas individu - tugas kelompok - ulangan - performans (kinerja dan sikap) - laporan tertulis, - tes tertulis | 6 jam 4 jam 2 jam 2 jam | - buku kimia - lembar kerja - bahan/alat untuk percobaan |
| | | | | | ||
3.2 Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan. | | | | - tugas individu - tugas kelompok - ulangan - performans (kinerja dan sikap) - laporan tertulis, - tes tertulis | 4 jam | - buku kimia - lembar kerja - bahan/alat untuk percobaan | |
3.3 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan. | | | - tugas individu - ulangan - laporan tertulis, - tes tertulis | 12 jam | - buku kimia - lembar kerja | ||
3.4 Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri | 2 jam |
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI / 1
Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari hari dan industri
Kompetensi dasar : 3.1 Mendeskripsikan konsep laju reaksi, menghitung orde reaksi, harga tetapan laju, menuliskan persamaan laju reaksi, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, membedakan katalisator dan inhibitor serta peranan katalis bagi makhluk hidup dan industri.
I. Indikator:
II. Tujuan:
Siswa dapat,
III. Materi Ajar : * Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
IV. Metode pendekatan : * Tanya jawab
No | Kegiatan Guru | Kegiatan Siswa | Metode/Media |
1 | Kegiatan Awal (10 menit) Memberi wacana dan pertanyaan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian yang harus dikuasai siswa. | | * Tanya jawab |
2 | Kegiatan Inti (80 menit) | | |
3 | Kegiatan Akhir (5 menit) | | |
Mengetahui Kepala SMA Negeri 1 Kaur Drs. Agussalim NIP.19630620199512 1 001 | Bintuhan, 25 Juni 2010 Guru Pemangku Kimia Welly Julita, S. Pd NIP. 19800719 200502 2 002 |
B. Prosedur Pengembangan Media
1. Tahap Pra Produksi terdiri dari: Identifikasi program, Sinopsis, Treatmen dan Naskah/Strip.
2. Tahap Pasca Produksi
3. Tahap Produksi
Selanjutnya akan dijabarkan berikut ini:
1. Tahap Pra Produksi
a. Identifikasi program
Mata Pelajaran | : | Kimia |
Pokok Bahasan | : | Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi |
Tujuan Program | : | Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi |
Sumber | : | Buku kimia XI |
Media/Alat/Bahan | : | Komputer/Laptop, Proyektor |
Durasi | : | 25 Menit |
“Visualisasi video ini memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Dimulai dengan Apersepsi terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari. Bahasan pertama dimulai dengan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi, kemudian faktor suhu, tekanan/volume, faktor penambahan katalisator dan terakhir faktor luas permukaan bidang sentuh dalam laju reaksi”. (Film Pembelajaran Berjudul: faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi).
c. Treatmen
NO | VISUAL | AUDIO | DURASI | |
MUSIK/DIALOG | MONOLOG/NARATOR | |||
01 | CAPTION Gambar Peneliti Kimia Molekul yang berputar CUT TO: | Musik Pembuka- instrumentalio-piano | VO BU WELLY: Saya Welly, Guru Kimia SMA Negeri 1 Kaur | 2 S |
02 | MONTAGE CUT TO: | Musik: Slow mengalun SFX: Suara para siswa bercengkrama di halaman sekolah dan kelas. Tanda bel masuk berbunyi. Siswa memasuki kelas dengan tertib membaca doa mengawali pelajaran. | VO BU WELLY Sebagai tenaga pendidik, saya berusaha mendedikasikan seluruh kemampuan saya untuk kemajuan pendidikan. Saya selalu berusaha mempersiapkan materi pelajaran dengan baik sebelum menyajikannya didepan kelas. Mata pelajaran yang saya ampu termasuk salah satu mata pelajaran yang kurang disenangi oleh kebanyakan siswa. Oleh karena itu saya berusaha menyajikannya dengan metode dan strategi yang menarik serta menggunakan pendekatan pembelajaran aktif. | 2 S |
03 | INT. RUANG KELAS, PAGI CUT TO: | SFX: Suasana tenang, Sesekali terdengar suara percakapan siswa dan guru | VO BU WELLY: Hari ini kita akan melihat dan mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi laju suatu reaksi. Suatu reaksi dapat terjadi karena adanya partikel – partikel zat yang bertumbukan. Suatu reaksi dapat berlangsung cepat atau lambat. Cepat lambat suatu reaksi dapat dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain, konsentrasi, suhu, tekanan/volume, katalisator dan luas permukaan bidang sentuh. Kita akan melihat bagaimana pengaruh penambahan konsentrasi terhadap laju reaksi seperti yang terlihat pada simulasi jalan raya berikut ini: Kendaraan yg melintas jalan raya diibaratkan konsentrasi suatu larutan. Makin banyak kendaraan yang melintas di jalan raya maka kemungkinan untuk bertabrakan semakin banyak. Begitu juga sebaliknya. Makin sedikit kendaraan yang melintasi jalan raya (lengang) maka kemungkinan bertabrakan akan sedikit. Arttinya makin tinggi konsentrasi suatu reaksi maka laju reaksinya akan semakin cepat. | 3 S 3 S |
| CUT TO: | Guru: Mengapa hal itu dapat terjadi?? Siswa: Pada suhu tinggi Molekul-molekul bergerak lebih cepat akrena energy kinetic molekul zat bertambah sehingga kemungkinan terjadinya tabrakan antar molekul partikel zat pereaksi lebih besar. | 2 S | |
| CUT TO: | Guru: apakah tekanan/volume selalu dipengaruhi oleh suhu? Mengapa demikian?? | Makin panas volume suatu ruang maka suhu ruang akan lebih besar. Itu artinya laju reaksinya semakin cepat, makin banyak tumbukan yang terjadi | 2 S 2 S |
| CUT TO: | Guru: Ada yang tahu apa itu katalisator? Siswa: belum… Guru: Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat terjadinya suatu reaksi. Adapun contoh penggunaan katalis dalam industry adalah penambahan katalis vanadium penta oksida (V2O5)pada pembuatan asam sulfat, bahan dasar pupuk urea. | 2 S | |
| CUT TO: | Guru: sebutkan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan luas permukaan bidang sentuh? Siswa: Permukaan paku yang runcing akan lebih mudah untuk dipasak daripada permukaan paku yang tumpul. | 2 S | |
| SUPER IMPOSED, FADE IN/FADE OUT FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI, KIMIA XI SMA NEGERI 1 KAUR CUT TO: | | |
Setelah identifikasi program selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengambilan gambar/syuting terhadap objek sesuai prosedur langkah a). Kemudian dilakukan proses editing terhadap gambar dan suara. Hasilnya dicetak dalam bentuk CD pembelajaran.
CD yang telah dibuat pada tahap b). Dilakukan revisi setelah melewati beberapa kali uji validasi media dan konten/isi sebelum akhirnya siap untuk dipasarkan. Uji validasi dan revisi ini dimaksudkan agar CD pembelajaran yang dihasilkan sedapat mungkin sesuai dengan karakteristik dan lingkungan belajar siswa serta ketercapaian tujuan/indikator pembelajaran.
Akhirnya, tak ada satu jenis media pun yang paling baik digunakan dalam pembelajaran, melainkan harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik serta lingkungan belajar siswa.
ok lh klw bgituuuu
BalasHapustesting
BalasHapustes buw.....
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPlimer adalah senyawa makromolekul yang tersusun dari monomer-monomer yang bergabung membentuk ikatan secara kovalen.
BalasHapusMenurur saya polimer itu banyak sekali manfaatnya.
antara lain yaitu untuk : perabot rumah tangga,kursi plastik,ember,kertas,pena,ikat pinggang,plastik nilon,kosmetik dll...
Menurut saya polimer merupakan suatu golongan bahan kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari maupun dalam bidang industri.
BalasHapusKegunaan polimer antara lain: plastik,karet,serat dan nilon.
menurut saya; polimer adalah suatu mokromlekul yang terbentuk dari molekul-molekul sederhana yang disebut sebagai monomer.
BalasHapusDan polimer banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:meliputi plastik,karet dan nilon.
polimer merupakan suatu golongan bahan kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.polimer meliputi antara lain;plastik, benang, karet, dan nilon
BalasHapusmenurut saya polimer adalah senyawa besar yang berbentuk dari hasil penggabungan sejumlah mulekul-mulekul kecil yang di sebut monomer (satu)
BalasHapuspolimer dapat di gunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam bidang industri contohnya antara lain: karet,kursi plastik,kancing bu,balok pena,dll
polimer adalah suatu makro melekul yang terbentuk dari molekul -molekul sederhana yang kita sebut sebagai monomer.polimer merupakan suatu glongan bahan kimia yang banyak di gunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun di bidang industri, contohnya antara lain : plastik, karet, serat, kursi plastik, ban mobil, dll.
BalasHapustes ting
BalasHapusnama saya ElzaAriska dari kelompok juri Elza Ariska kelas XII IPA 2. Contoh bahan polymer yang sangat berbahaya adlah polymer yang digunakan sebagai bahan pembungkus makanan. karena sampahnya tidak bisa diurai oleh tanah dan jika dibakar akan menimbulkan gas yang beracun. Tapi bahaya seperti ini dapat di cegah dengan mendaur ulang sampahnya dengan menjadikan suatu kerajinan sesuai dengan kreatifitas dan inovasi tiap individu.
BalasHapussaya RESTI SOVIA SARI dari kelompok juri MIA octa anggraini XII IPA2. polimer merupakan hasil polimerisasi dari monomer-monomer (molekul-molekul kecil). meskipun istilah polimer yang lebih populer plastik tapi sebenarnya polimer itu memiliki berbagai material yang berasal dari alam dan buatan tentu memilik sifat dan kegunaan yang beragam. polimer alami dihasilkan dari hasil mikroorganisme makhluk hidup, contohnya karet alam, selulosa, protein,dll. sedangkan polimer sintetis atu buatan meliputi plastik polipropilena, pvc, polietilena, nilon, dll.
BalasHapussaya Ahmad Iqbal Arifandy dari kelompok juri Julia Asmi, menurut saya polimer adalah gabungan dari monomer yang membentuk suatu senyawa. polimer digolongkan menjadi polimer alami dan polimer sintesis (buatan). polimer alami tersusun dari atom C, contoh : amino, glukosa, protein, karet alam. Sedangkan polimer sintesis adalah polimer yang di buat di pabrik, contoh : berbagai macam peralatan rumah tangga ( ember, panci, dll )
BalasHapus