Selasa, 11 Januari 2011

Desain Pembelajaran Berbasis ICT Dasar

Tampilan blog kali berisi tentang: Penyusunan Desain Pembelajaran Berbasis ICT pada Mata Pelajaran Kimia Kelas XI semester 1.
Berbicara tentang CD pembelajaran tentu tidak terlepas dari kaitannya dengan ICT karena CD pembelajaran merupakan salah satu dari produk ICT. ICT adalah kombinasi dari komputer dan video, sehingga secara prinsip ICT merupakan gabungan dari tiga elemen dasar yaitu suara, gambar dan teks.
Jika selama ini guru hanya menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga banyak suara yang dikeluarkan, namun siswa tak banyak yang menangkap dengan sama tentang apa yang dimaksudka  oleh guru sehingga yang terjadi adalah verbalisme, kata sama namun diartiakan berbeda pada masing-masing siswa. Kegemaran berangan-angan bahkan pikiran siswa tidak fokus pada apa yang disampaikan guru padahal jasadnya ada di dalam kelas, duduk manis, mengantuk atau berdiskusi sendiri dengan teman sebangkunya.
Untuk menghindari verbalisme, kegemaran berangan-angan dan pembelajaran yang kaku dan monoton tersebut maka sudah sepatutnya guru harus dapat mengubah pola pembelajaran tersebut agar menarik dan bermakna bagi siswa. Berbagai cara dapat dilakukan guru untuk membuat pembelajaran tersebut menarik, bermakna bagi siswa, yang ditunjukkan dengan partisipasi aktif siswa serta hasil belajar yang meningkat dimana guru bukan sebagai satu-satunya sumber ilmu tetapi penekanannya adalah guru sebagai fasilitator, katalisator dan motivator dalam pembelajaran. Sangat disadari bahwa tak ada satu metode atau satu media pun yang paling cocok digunakan untuk satu materi pembelajaran. Untuk itu salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah memvariasikan penggunaan media pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik dan lingkungan belajar siswa.
Saat ini banyak media pembelajaran tersedia di pasaran dengan harga terjangkau, terutama dalam bentuk CD pembelajaran interaktif. Namun belum tentu cocok digunakan disuatu sekolah atau kelas tertentu. Ada baiknya jika seorang guru mampu menciptakan sendiri media pembelajarannya. sebab gurulah yang lebih mengenal dan mengetahui karakteristik siswa, sekolah dan lingkungan belajarnya.
Berdasarkan uraian di atas, tentu sangat menarik dan menyenangkan bila guru dapat membuat CD pembelajaran atau memanfaatkan komputer dan menggunakan ICT dalam pembelajarannya di kelas. Seperti apa dan bagaimana analisis instruksional dan prosedur produksi program ICT tersebut, akan dibahas berikut ini. Adapun mata pelajarannya  kimia kelas XI IPA semester 1 pokok bahasan Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Media yang digunakan kali ini adalah Macromedia Flash.
1. Definisi Analisis Instruksional
Analisis Instruksional adalah suatu prosedur yang apabila diterapkan pada suatu tujuan instruksional akan menghasilkan idenentifikasi kemampuan-kemampuan bawaan yang diperlukan bagi siswa untuk mencapai tujuan instruksional (Dick & Carey dalam Zuhairi, 2008). Sedangkan menurut Esseff, P.J dalam Zuhairi, 2008 memberi pengertian analisis instruksional merupakan suatu alat yang dipakai oleh para penyusun disain instruksional atau guru untuk membantu mereka di dalam mengidentifikasi setiap tugas pokok yang harus dikuasai/dilaksanakan olah siswa untuk membantu siswa dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas mereka.
Dari kedua pengertian di atas dapat digarisbawahi bahwa Analisis Instruksional merupakan proses menjabarkan perilaku umum ke perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis. Kegiatan tersebut untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku khusus yang dapat menggambarkan perilaku umum secara lebih terperinci. Kedudukan perilaku khusus dilakukan lebih dahulu daripada perilaku lainnya karena sebagai perilaku prasyarat, yaitu perilaku yang menurut urutan gerakan fisik berlangsung lebih dahulu, perilaku yang menurut proses psikologis muncul terlebih dahulu atau secara kronologis terjadi lebih awal.
Analisis instruksional dapat menggambarkan susunan perilaku khusus dari yang paling awal sampai yang paling akhir. Jumlah dan susunan perilaku tersebut akan memberikan keyakinan kepada pengajar bahwa perilaku umum yang tercantum dalam TIU dapat dicapai secara efektif dan efisien. Melalui tahapan perilaku-perilaku khusus tertentu siswa dapat mencapai perilaku umum. Perilaku khusus yang telah disusun secara sistematis menuju perilaku umum bagaikan jalan yang singkat yang harus dilalui oleh para siswa untuk mencapai tujuannya dengan baik.
2. Macam – macam Struktur Perilaku
Bila perilaku umum diuraikan menjadi perilaku khusus akan terdapat empat macam susunan, yaitu hierarkikal, prosedural, pengelompokan, dan kombinasi. Keempat macam susunan  struktur perilaku tersebut dijabarkan sebagai berikut:
Struktur perilaku yang hierarkikal adalah kedudukan dua perilaku yang menunjukkan bahwa perilaku hanya dapat dilakukan bila telah dikuasai perilaku yang lain. Perilaku B misalnya, hanya dapat dipelajari bila siswa telah dapat melakukan perilaku A. Kedudukan A dan B disebut hierarkikal. Dalam suatu kurikulum, mata pelajaran A merupakan prasyarat untuk mengikuti pelajaran B, atau Kompetensi Dasar (KD) A merupakan prasyarat untuk mengikuti Kompetensi Dasar (KD) B. Tanpa lulus KD A siswa tidak boleh atau tidak mungkin langsung mengikuti KD B. Untuk menunjukkan struktur perilaku hierarkikal yang berbeda dengan struktur yang lain, kedua kotak dalam setiap kotak tadi disusun atas-bawah dan dihubungkan dengan garis vertikal.
Struktur perilaku prosedural adalah kedudukan beberapa perilaku yang menunjukkan satu seri urutan perilaku, tetapi tidak ada perilaku yang menjadi prasyarat untuk yang lain.Walaupun perilaku khusus dilakukan berurutan untuk dapat melakukan perilaku umum, tetapi setiap perilaku dapat dipelajari secara terpisah. Di bawah ini beberapa contoh perilaku yang tersusun secara prosedural.
Perilaku yang tersusun secara prosedural dilukiskan kotak-kotak yang berderet ke samping dan dihubungkan dengan garis horisontal. Bila dilukiskan pada bagan mudah dibedakan dari perilaku yang tersusun secara hierarkikal yang tampak dihubungkan dengan garis vertikal.
 Dalam struktur pengelompokan terdapat perilaku-perilaku khusus yang tidak mempunyai ketergantungan satu sama lain, walaupun semuanya berhubungan. Dalam keadaan seperti itu, garis penghubung antara perilaku-perilaku khusus yang satu dan yang lain tidak diperlukan.
d. Struktur Kombinasi
Suatu perilaku umum bila diuraikan menjadi perilaku khusus sebagian tersebar akan terstruktur secara kombinasi antara struktur hierarkikal, prosedural, dan pengelompokan. Sebagian dari perilaku khusus yang terdapat di dalam ruang lingkup perilaku umum itu mensyaratkan perilaku khusus yang lain. Selebihnya merupakan urutan penampilan perilaku khusus dan umum.
3. Metode Analisis Instruksional
Metode atau langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan analisis instruksional adalah sebagai berikut :
a. Lengkap tidaknya perilaku khusus sebagai penjabaran dari setiap perilaku umum
b. Logis tidaknya urutan dari perilaku-perilaku khusus menuju perilaku umum
c. Struktur hubungan perilaku-perilaku khusus tersebut (hierarkikal, prosedural, pengelompokan, atau kombinasi).
Dalam melakukan analisis instruksional terhadap suatu pokok bahasan yang akan didesain pembelajarannya menggunakan ICT, maka langkah-langkah pengembangannya adalah sebagai berikut:

1. Struktur Perilaku 1 Standar Kompetensi


2. Struktur Perilaku Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi



3. Penyusunan Silabus


SILABUS

Nama Sekolah                     : SMA Negeri 1 Kaur
Mata Pelajaran                    : KIMIA
Kelas/Semester                   : XI/1
Standar Kompetensi           :  3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam  kehidupan sehari-hari dan industri.
Alokasi Waktu                     :  38 jam (4 jam untuk UH)
No
Kompetensi dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber  /Media /alat
3
3.1
Mendefinisikan konsep laju reaksi, menghitung orde reaksi, harga  tetapan laju, menuliskan persamaan laju reaksi, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, membedakan katalisator dan inhibitor serta menjelas peranan katalis dalam makhluk hidup dan industri.



























-  tugas individu
-  tugas kelompok
-  ulangan
- performans (kinerja dan sikap)  - laporan tertulis,
  -  tes tertulis

6  jam




4 jam






2 jam




2  jam
-  buku kimia
-  lembar kerja
-  bahan/alat 
   untuk
    percobaan











3.2 Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan.







-  tugas individu
-  tugas kelompok
-  ulangan
- performans (kinerja dan sikap)  - laporan tertulis,
  -  tes tertulis
4 jam
-  buku kimia
-  lembar kerja
-  bahan/alat 
   untuk
    percobaan

3.3 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.







-  tugas individu
-  ulangan
- laporan tertulis,
   -  tes tertulis
12 jam
-  buku kimia
-  lembar kerja

3.4 Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri

2 jam


RENCANA  PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN
(FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI)

Mata Pelajaran                 :  Kimia
Kelas / Semester               :  XI / 1
Standar Kompetensi    :  3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari hari dan industri
Kompetensi dasar        :  3.1  Mendeskripsikan konsep laju reaksi, menghitung orde reaksi, harga tetapan laju, menuliskan persamaan laju reaksi, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, membedakan katalisator dan inhibitor serta peranan katalis bagi makhluk hidup dan industri.
I.    Indikator: 
II. Tujuan:
     Siswa dapat,
III.  Materi Ajar                 :  * Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
IV.  Metode pendekatan      :  *   Tanya jawab
No
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Metode/Media
1
Kegiatan Awal (10 menit)
Memberi wacana dan pertanyaan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari
Menjelaskan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian yang harus dikuasai siswa.





* Tanya jawab
2
Kegiatan Inti (80 menit)





3
Kegiatan Akhir (5 menit)


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Kaur

Drs. Agussalim
NIP.19630620199512 1 001
Bintuhan, 25 Juni 2010
Guru Pemangku Kimia

Welly Julita, S. Pd
NIP. 19800719 200502 2 002


B. Prosedur Pengembangan Media
1. Tahap Pra Produksi terdiri dari: Identifikasi program, Sinopsis, Treatmen dan Naskah/Strip.
2. Tahap Pasca Produksi
3. Tahap Produksi
Selanjutnya akan dijabarkan berikut ini:
1.  Tahap Pra Produksi 
     a.  Identifikasi program 

Mata Pelajaran
:
Kimia
Pokok  Bahasan
:
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Tujuan Program
:
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Sumber
:
Buku kimia XI
Media/Alat/Bahan
:
Komputer/Laptop, Proyektor
Durasi
:
25  Menit
  

b. Sinopsis
“Visualisasi video ini memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Dimulai dengan Apersepsi terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari. Bahasan pertama dimulai dengan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi, kemudian faktor suhu, tekanan/volume, faktor penambahan katalisator dan terakhir faktor luas permukaan bidang sentuh dalam laju reaksi”. (Film Pembelajaran Berjudul: faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi).
c. Treatmen   
 Cerita diawali dengan memperlihatkan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Mobil yang diparkir di garasi terbuka akan lebih cepat mengalami reaksi perkaratan jika dibandingkan dengan mobil yang diparkir dalam garasi tetutup. Hal ini menggambarkan tentang cepat lambatnya suatu reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor (konsentrasi, suhu, tekanan/volume, katalis dan luas permukaan bidang sentuh) yang disebabkan oleh terjadinya tumbukan antar molekul pereaksi. Kemudian ditampilkan gambar lalu lintas mobil di jalan raya sebagai analogi dari konsentrasi. Animas selanjutnya adalah gambar thermometer dan partikel molekul yang bertabrakan dalam gelas kimia sebagai faktor suhu. Animasi berupa tumbukan partikel molekul dalam suatu wadah yang diberi tekanan sebagai analogi dari faktor tekanan/volume. Dan terakhir faktor penambahan katalisator dalam laju reaksi yang diperlihatkan dengan grafik energy aktivasi vs reaksi yang mengalami perubahan. 


NO
VISUAL
AUDIO
DURASI
MUSIK/DIALOG
MONOLOG/NARATOR

01

CAPTION
Gambar Peneliti Kimia




Molekul yang berputar



CUT TO:




Musik Pembuka- instrumentalio-piano

VO BU WELLY:

Saya Welly,
 Guru Kimia SMA Negeri 1 Kaur





2 S
02
MONTAGE

CUT TO:

Musik: Slow mengalun

SFX:
Suara para siswa bercengkrama di halaman sekolah dan kelas. Tanda bel masuk berbunyi. Siswa memasuki kelas dengan tertib membaca doa mengawali pelajaran.
VO BU WELLY

Sebagai tenaga pendidik, saya berusaha mendedikasikan seluruh kemampuan saya untuk kemajuan pendidikan. Saya selalu berusaha mempersiapkan materi pelajaran dengan baik sebelum menyajikannya didepan kelas. Mata pelajaran yang saya ampu termasuk salah satu mata pelajaran yang kurang disenangi oleh kebanyakan siswa. Oleh karena itu saya berusaha menyajikannya dengan metode dan strategi yang menarik serta menggunakan pendekatan pembelajaran aktif.





2 S
03
INT. RUANG KELAS, PAGI



CUT TO:
SFX:



Suasana tenang, Sesekali terdengar suara percakapan siswa dan guru







VO BU WELLY:

        Hari ini kita akan melihat dan mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi laju suatu reaksi.
Suatu reaksi dapat terjadi karena adanya partikel – partikel zat yang bertumbukan.
  
 Suatu reaksi dapat berlangsung cepat atau lambat.
Cepat lambat suatu reaksi dapat dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain, konsentrasi, suhu, tekanan/volume, katalisator dan luas permukaan bidang sentuh.

     Kita akan melihat bagaimana pengaruh penambahan konsentrasi terhadap laju reaksi seperti yang terlihat pada simulasi jalan raya berikut ini:
Kendaraan yg melintas jalan raya diibaratkan konsentrasi suatu larutan. Makin banyak kendaraan yang melintas di jalan raya maka kemungkinan untuk bertabrakan semakin banyak. Begitu juga sebaliknya. Makin sedikit kendaraan yang melintasi jalan raya (lengang) maka kemungkinan bertabrakan akan sedikit. Arttinya makin tinggi konsentrasi suatu reaksi maka laju reaksinya akan semakin cepat.
3 S

















3 S


















CUT TO:
Guru: Mengapa hal itu dapat
           terjadi??
Siswa: Pada suhu tinggi   
Molekul-molekul bergerak lebih cepat akrena energy kinetic molekul zat bertambah sehingga kemungkinan terjadinya tabrakan antar molekul partikel zat pereaksi lebih besar.
2 S

CUT TO:

Guru: apakah tekanan/volume selalu dipengaruhi oleh suhu? Mengapa demikian??


                
Makin panas volume suatu ruang maka suhu ruang  akan lebih besar. Itu artinya laju reaksinya semakin cepat, makin banyak tumbukan yang terjadi
2 S







2 S







CUT TO:
Guru: Ada yang tahu apa itu katalisator?
Siswa: belum…
Guru: Katalisator adalah zat yang dapat
           mempercepat terjadinya suatu
           reaksi.
                   Adapun contoh penggunaan katalis  dalam industry adalah penambahan katalis vanadium penta oksida (V2O5)pada pembuatan asam sulfat, bahan dasar pupuk urea.
2 S











CUT TO:
Guru: sebutkan contoh nyata dalam
          kehidupan sehari-hari yang
          berhubungan dengan luas
          permukaan bidang sentuh?
Siswa: Permukaan paku yang runcing
           akan lebih mudah untuk dipasak
            daripada permukaan paku yang
            tumpul.
2 S

SUPER IMPOSED,
FADE IN/FADE OUT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI, KIMIA XI SMA NEGERI 1 KAUR
CUT TO:



Setelah identifikasi program selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengambilan gambar/syuting terhadap objek sesuai prosedur langkah a).  Kemudian dilakukan proses editing terhadap gambar dan suara. Hasilnya dicetak dalam bentuk CD pembelajaran.
CD yang telah dibuat pada tahap b). Dilakukan revisi setelah melewati beberapa kali uji validasi media dan konten/isi sebelum akhirnya siap untuk dipasarkan. Uji validasi dan revisi ini dimaksudkan agar CD pembelajaran yang dihasilkan sedapat mungkin sesuai dengan karakteristik dan lingkungan belajar siswa serta ketercapaian tujuan/indikator pembelajaran.

Akhirnya, tak ada satu jenis media pun yang paling baik digunakan dalam pembelajaran, melainkan harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik serta lingkungan belajar siswa.

14 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Plimer adalah senyawa makromolekul yang tersusun dari monomer-monomer yang bergabung membentuk ikatan secara kovalen.
    Menurur saya polimer itu banyak sekali manfaatnya.
    antara lain yaitu untuk : perabot rumah tangga,kursi plastik,ember,kertas,pena,ikat pinggang,plastik nilon,kosmetik dll...

    BalasHapus
  3. Menurut saya polimer merupakan suatu golongan bahan kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari maupun dalam bidang industri.
    Kegunaan polimer antara lain: plastik,karet,serat dan nilon.

    BalasHapus
  4. menurut saya; polimer adalah suatu mokromlekul yang terbentuk dari molekul-molekul sederhana yang disebut sebagai monomer.

    Dan polimer banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:meliputi plastik,karet dan nilon.

    BalasHapus
  5. polimer merupakan suatu golongan bahan kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.polimer meliputi antara lain;plastik, benang, karet, dan nilon

    BalasHapus
  6. menurut saya polimer adalah senyawa besar yang berbentuk dari hasil penggabungan sejumlah mulekul-mulekul kecil yang di sebut monomer (satu)
    polimer dapat di gunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam bidang industri contohnya antara lain: karet,kursi plastik,kancing bu,balok pena,dll

    BalasHapus
  7. polimer adalah suatu makro melekul yang terbentuk dari molekul -molekul sederhana yang kita sebut sebagai monomer.polimer merupakan suatu glongan bahan kimia yang banyak di gunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun di bidang industri, contohnya antara lain : plastik, karet, serat, kursi plastik, ban mobil, dll.

    BalasHapus
  8. nama saya ElzaAriska dari kelompok juri Elza Ariska kelas XII IPA 2. Contoh bahan polymer yang sangat berbahaya adlah polymer yang digunakan sebagai bahan pembungkus makanan. karena sampahnya tidak bisa diurai oleh tanah dan jika dibakar akan menimbulkan gas yang beracun. Tapi bahaya seperti ini dapat di cegah dengan mendaur ulang sampahnya dengan menjadikan suatu kerajinan sesuai dengan kreatifitas dan inovasi tiap individu.

    BalasHapus
  9. saya RESTI SOVIA SARI dari kelompok juri MIA octa anggraini XII IPA2. polimer merupakan hasil polimerisasi dari monomer-monomer (molekul-molekul kecil). meskipun istilah polimer yang lebih populer plastik tapi sebenarnya polimer itu memiliki berbagai material yang berasal dari alam dan buatan tentu memilik sifat dan kegunaan yang beragam. polimer alami dihasilkan dari hasil mikroorganisme makhluk hidup, contohnya karet alam, selulosa, protein,dll. sedangkan polimer sintetis atu buatan meliputi plastik polipropilena, pvc, polietilena, nilon, dll.

    BalasHapus
  10. saya Ahmad Iqbal Arifandy dari kelompok juri Julia Asmi, menurut saya polimer adalah gabungan dari monomer yang membentuk suatu senyawa. polimer digolongkan menjadi polimer alami dan polimer sintesis (buatan). polimer alami tersusun dari atom C, contoh : amino, glukosa, protein, karet alam. Sedangkan polimer sintesis adalah polimer yang di buat di pabrik, contoh : berbagai macam peralatan rumah tangga ( ember, panci, dll )

    BalasHapus